Menyisir Eksotika Pesisir Pucanglaban
MARET 29, 2012 24 KOMENTAR
Participant : Galy, Kcing, Erwin, Ipoenk
Pucanglaban merupakan sebuah desa dan sekaligus ibukota Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung. Uniknya, desa ini justru berada di pelosok kecamatan, di mana sebelah timurnya berbatasan dengan Kabupaten Blitar dan sebelah selatan berbatasan dengan samudra Hindia. Konsekuensi dari posisinya yang berbatasan langsung dengan samudra, menyebabkan pesisir desa ini dihiasi oleh hamparan pantai-pantai yang indah. Salah satu pantai yang pernah kami kunjungi adalah Pantai Molang. Tak dapat dipungkiri bahwa eksotika pantai itu telah menggugah hasrat kami untuk kembali menyusuri pesisir Pucanglaban.
Perjalanan ini kami mulai dari jalan Cemara 116. Bersama Mas Erwin dan Mas Ipoenk, kami menuju Pucanglaban melalui Kademangan. Rute ini sama persis dengan rute yang kami lalui ketika menuju Pantai Molang. Dari kantor Kecamatan Kademangan kami berbelok ke kanan menuju Desa Maron. Setelah menjumpai pertigaan puskesmas pembantu Maron, kami berbelok ke kanan hingga menjumpai pertigaan yang di tengahnya terdapat miniatur candi di Desa Panggungduwet. Dari pertigaan tersebut, kami kembali berbelok ke kanan menuju Pasar Puser dan melanjutkan perjalanan hingga Desa Pucanglaban. Setiba di Desa Pucanglaban kami langsung menuju area tambak, dari area itulah perjalanan ini ditentukan.
Pantai Pacar
Belum sempat menentukan pantai mana yang akan disambangi, pesona ombak di sekitar tambak sudah terlebih dulu menghipnotis kami. Tanpa berfikir panjang kami langsung meluncur ke bawah. Di sana terlihat hamparan pasir putih yang timbul tenggelam dihantam ombak. Sedikit ngeri juga, tapi pemandangan di spot ini sungguh memukau.
Spot ini akrab disebut sebagai Pantai Pacar. Pantai ini memang lebih sering tenggelam sehingga hanya dikenal di kalangan pemancing. Di sebelah timur pantai dapat dijumpai instalasi pendistribusi air tambak. Jika cerah, disebelah barat tampak samar-samar sebuah air terjun yang aliran airnya jatuh ke laut. Pemandangan tersebut sungguh menarik hati. Kami pun sepakat untuk menyisir pantai di sebelah barat pantai Pacar dengan harapan bisa sampai di air terjun tersebut.
foto by Erwin
——————————————————————————————————————————————-
Pantai Lumbung
Setelah menyisir jalan tanah di barat Pantai Pacar, akhirnya kami sampai di Pantai Lumbung. Seperti halnya Pantai Pacar, pantai ini lebih dikenal di kalangan para pemancing. Hal tersebut memang cukup beralasan sebab akses untuk turun ke pantai masih sulit dan berbahaya. Penduduk yang kami jumpai memang tidak merekomendasikan pantai ini untuk dikunjungi, sebab Desa Pucanglaban sudah memiliki Pantai Molang sebagai icon wisata. Tapi percuma ngomong sama orang nekat seperti kami. Nggah-nggih nggah-nggih tapi ra kepanggih, dan kami pun tetap turun.
Pantai Lumbung memang eksotis. Walau pantainya tidak terlalu lebar tapi pemandangan di sini benar-benar memukau. Keindahan itu ditambah dengan adanya batu karang yang menjulang megah.
Ternyata rute menuju air terjun yang kami maksud masih jauh. Sebenarnya jika Pantai Blabak Umbul Drono di sebelah barat Pantai Lumbung tidak pasang, air terjun tersebut dapat dituju dengan sisir pantai.
Setelah puas menikmati eksotika Pantai Lumbung kami memutuskan untuk berteduh di Pantai Molang sekaligus mengakhiri perjalanan ini. Semoga diperjalanan-perjalanan selanjutnya kami dapat menyusuri lebih jauh pantai-pantai di Pucanglaban, mengingat masih dapat ditemui pantai-pantai lain hingga ke Dlodo.
0 komentar:
Posting Komentar